Bupati Sambut Kepala Kejari Haltim, Sentil Usia Daerah Jadi Mitra Strategis 

Am Aswad Rifa sadjidin
PENYAMBUTAN: Bupati Halmahera Timur, Maluku Utara, Ubaid Yakub bersama Kapolres AKBP Bobby Kusuma Ardiansyah sambut kedatangan Kepala Kejari Firdaus Affandi, Selasa (4/11/2025) ist

Bacanesia.com,HALTIM-Sambut kedatangan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Firdaus Affandi, Bupati Halmahera Timur, Maluku Utara, Ubaid Yakub ceritakan usia daerah yang ke-22 tahun 2025.

Hal tersebut disampaikan Bupati Ubaid melalui sambutannya di Aul kantor Kejari Halmahera Timur, Selasa (4/11/2025).

Orang nomor satu Pemkab Halmahera Timur mengatakan, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Timur, menyampaikan selamat datang kepada bapak dan Ibu pejabat baru kepala Kejari Halmahera Timur.

Sebelumnya Kepala Kejari Halmahera Timur dipimpin oleh Satria Irawan, kemudian dimutasi jabatannya ke tempat tugas yang baru, dan digantikan dengan Kepala Kejari yang baru Firdaus Affandi.

“Kami yakin, dengan kehadiran bapak di daerah ini, akan memberikan energi baru dalam memperkuat sinergi antara aparat penegak hukum dan pemerintah daerah,”kata Ubaid dalam sambutannya.

Ubaid mengatakan, dengan penuh sukacita menerima bapak Kejari dan Ibu sebagai bagian dari masyarakat Halmahera Timur, sekaligus sebagai mitra strategis pemerintah daerah

Ubaid menuturkan, Halmahera Timur merupakan daerah pemekaran tahun 2003, dan hingga saat ini telah berusia 22 tahun.

“Dalam rentang waktu tersebut, tentu masih banyak tantangan pembangunan yang kita hadapi bersama, yang membutuhkan sinergi dan kolaborasi lintas sektor,”ujranya.

Sementara potensi Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkup Pemerintah Daerah Halmahera Timur saat ini masih terus dilakukan peningkatan.

“Karena itu, akselerasi pembangunan di Halmahera Timur belum terlalu pesat, dan membutuhkan dukungan serta kerja sama dari semua pihak, termasuk jajaran Kejaksaan Negeri dan aparat penegak hukum lainnya,”terangnya.

Kabupaten Halmahera Timur terdiri atas 10 kecamatan dan 102 desa dengan jumlah penduduk sekitar 101.395 jiwa, yang dihuni oleh beragam etnis dan suku bangsa.

“Suku terbesar adalah suku Maba dan Buli, disusul oleh suku Tobelo, Jawa, serta berbagai suku lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Halmahera Timur adalah miniatur Indonesia, dengan segala keberagaman yang menjadi kekuatan sosial dan budaya kita bersama,”bebernya.

“Oleh karena itu, kami sangat berharap adanya sinergi, kerja sama, dan kolaborasi dari seluruh komponen, baik dari jajaran Kejaksaan, Kepolisian, maupun unsur pemerintah dan masyarakat,”tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini