Pilkada Halmahera Timur, Nama Edi Santoso Diduga Provokasi Dibalik Perkelahian Pendukung Farrel-Jadi dan Ubaid-Anjas
BN, HALTIM – Pendukung dan simpatisan nomor urut 2 Paslon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Timur, Maluku Utara, Ubaid Yakub-Anjas Taher (Ubaid-Anjas) dan M Farrel Adhitama-Hi Thaib Djalaluddin (Farrel-Jadi) nomor urut 1, kini saling perkelahian.
Peristiwa tersebut berlangsung di Desa Wokajaya, Kecamatan Wasile Timur, Halmahera Timur ketika kampanye paslon nomor urut 2 berlangsung jelang Pilkada 2024, Kamis (7/11/2024).
Kronologis peristiwa tersebut berawal dari rombongan Paslon nomor urut 2 melakukan kampanye tatap muka di Desa Wokajaya.
Namun ketika kampanye berlangsung ditemukan sejumlah pendukung dan simpatisan pasangan nomor urut 1 Farrel-Jadi melakukan upaya provokasi bertujuan untuk mengagalkan kampanye tersebut.
Amatan bacanesia.com rombongan Ubaid-Anjas tiba di Desa Wokajaya ada sejumlah pendukung Farrel-Jadi membuat gerakan tambahkan di kediaman Edi Santoso memutar musik mengunakan sound sistem untuk menggangu aktivitas kampanye.
Edi Santoso merupakan PNS, mantan bendahara umum Pemda Halmahera Timur. Dirinya diduga menjadi otak dibalik provokasi perkelahian.
Upaya provokasi pendukung Farrel-Jadi bermula dari percakapan mereka via grup WhatsApp Farrel-Jadi yang tersebar.
Tampaknya paslon tersebut memiliki rencana untuk menghalangi kampanye paslon Ubaid-Anjas di Desa Wokajaya.
Hasil Chatting pesan WhatsApp grup tersebut diduga milik oknum tim sukses paslon nomor urut 1, M Asrul. Chat tersebut bernada “Sebentar teman” kumpul di posko utama di Wokajaya mau ada buat penolakan kampanye 02 sabantar”
Upaya provokasi oleh emak-emak dan sejumlah pemuda ditambah keluarga Edi Santoso berlanjut hingga kampanye berakhir. Alhasil pendukung Ubaid-Anjas menyerang pendukung Farrel-Jadi yang berada di kediaman Edi Santoso.
Berawal dari tim sukses Ubaid-Anjas Sukri M Taher naik kedalam mobil bertujuan melihat lokasi kampanye berikut di Desa Toboino, namun ada seorang oknum pendukung Farrel-Jadi berteriak menggunakan bahasa yang tak baik didengar, sehingga kedua pendukung saling menyerang.
Namun peristiwa tersebut tidak berlangsung lama diamankan oleh pihak anggota kepolisian dan TNI yang hadir sebagai pengamanan kampanye. (*)
Tinggalkan Balasan