Anton Ilyas Komitmen Peserta Pelatihan Tekad dan Workshop Maluku Utara Siap Bangun Desa

Arman Rasid Rifa sadjidin
FOTO: Menyempatkan momen pose bersama setelah mengikuti kegiatan di Ancol Jakarta, Senin (6/10/2025) ist

Bacanesia.com,JAKARTA-Melalui Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) dari Provinsi Maluku Utara, pasca mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI di Jl. Pantai Indah, Mercure Ancol Jakarta, Senin (6/10/2025).

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Sekjen Kemendes PDTT, Taufik Madjid.

Kemudian dilanjutkan dengan workshop pembangunan komitmen dan awareness pelaksanaan program TEKAD Maluku Utara yang berlangsung di Royal resto ternate.

Fasilitator Kabupaten Kelembagaan Kabupaten Halmahera Barat, Anton Ilyas menegaskan kepada seluruh peserta kegiatan segera kembali ke daerah masing-masing.

Dengan membawa komitmen serta mengimplementasikan ilmu pengetahuan selama mengikuti kegiatan yang dimaksud untuk mendukung pengentasan kemiskinan ekstrem di Maluku utara tahun 2026.

“Kami segera bergerak cepat berkoordinasi dengan pemerintah desa, pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan kelompok tani sekaligus memotivasi masyarakat agar merencanakan pemberdayaan potensi desanya masing masing,”katanya.

Di hadapan seluruh peserta workshop yang berasal dari, tokoh masyarakat, akademisi, petani dan pemuda pemudi. Ia menyampaikan pentingnya melakukan sebua rencana kerja inovatif untuk pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal yang berada di desa-desa.

“Potensi Lokal yang akan dimanfaatkan seperti kerajinan, peternakan, perikanan, dan pertanian terpadu berbasis data akurat di wilayah desanya,”jelas Anton yang merupakan sebagai salah satu pemerhati Sosial.

Dengan sikap percaya diri, Anton meyakini bahwa melalui kerja sama fasilitator dan kader desa dengan pemerintah desa serta tenaga pelatih terampil akan membantu masyarakat. Tujuannya adalah meningkatkan ekonomi masyarakat dan pemberdayaan di bidang pertanian terpadu, peternakan, maupun perikanan serta diberikan fasilitasi melalui dukungan instansi terkait.

“Fasilitator harus memastikan Dinas Pertanian, peternakan, atau perikanan memberi perhatian khusus agar program benar-benar berdampak untuk masyarakat,”tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini