Pupus Harap Petani, Dampak Limba 2 Perusahaan Tambang di Haltim 

Bacanesia.com Rifa sadjidin
PENCEMARAN: Tampak sawah milik petani di Halmahera Timur tercemar limbah milik perusahaan tambang, Selasa (28/10/2025) Bacanesia.com

Bacanesia.com,HALTIM-Curah hujan tinggi di Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, mengakibatkan check dam dan sedimentasi limbah yang diduga milik perusahaan pertambangan PT Jaya Abadi Semesta (JAS) dan PT Alam Raya Abadi (ARA) di Subaim Kecamatan Wasilei jebol, Selasa (28/10/2025).

Mengakibatkan pupus harap sejumlah sawah warga di Subaim kehilangan kualitas yang baik akibat pencemaran limbah milik dua perusahaan tambang tersebut. Diketahui limbah ini meluap ke sungai Opiyang, hingga masuk ke persawahan wara Desa Bumi Restu dan Desa Batu Raja pada (Minggu 26/10) kemarin.

Kepala Desa Bumi Restu, Yayan menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada malam hari, Setelah dilakukan indentifikasi sumber limbah berasal dari check dam lama yang telah terisi penuh dengan sediment milik dua perusahaan.

Yayan memintan agar pihak perusahaan lebih serius dalam penanganan pencemaran lingkungan akibat sediment limbah yang masuk ke persawahan, Hal itu terbilang sudah berulang-ulang kali di alamai warga setempat.

“Kejadian ini sudah ke empat kalinya masuk ke persawahan warga, ini menjadi keresahan para petani sawah desa bumi restu apabila tiba musim hujan. Sebelumnya kita pemerintah Desa, kecamatan dan dinas teknis sudah melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan PT JAS dan PT ARA, Berdasarkan kesepakatan dengan pihak perusahaan harus membuat check dam sediment pont baru dan pengankatan, pembersihan sediment pont lama, sampai saat ini belum di lakukan,”ungkapnya.

“Tadi juga kami dari pemerintah desa, kecamatan bersama DPRD Halmahera Timur sudah turun langsung ke lapangan, Tujuannya untuk mengindentifikasi lahan sawah yang terkena dampak limbah, dan selanjutnya kami sudah mengagendakan pertemuan dengan pihak PT JAS dan PT ARA,”lanjutnya.

Dengan harapan kedua perusahaan segera melakukan berbagai cara pencegahan dampaknya limbah akibat aktivitas pertambangan yang memiliki dampak pencemaran lahan sawah milik warga.

Sugeng salah seorang warga setempat yang menceritakan dampak limbah PT JAS dan PT ARA mengakibatkan lahan sawah miliknya ikut tercemar, Pada Minggu malam kemarin terjadi curah hujan tinggi sehingga tidak sempat menutup gerbang air menuju ke persawahan.

“Kalau misalnya banjir itu terjadinya siang hari, mungkin bisa kami bergegas menutup gerbang air, Apabila kejadian itu disaat panen mungkin tidak akan separah ini, karena pintu air ditutup, hanya saja kejadian ini terjadi pada saat kita lagi pengolahan jadi pintu air di buku agar air meresap ke seluruh lahan sawah,”ujarnya.

Dengan luas lahan sebesar 2 hektar ini sebelum terdampak limbah hasil panennya bisa sampai 11 ton, Namun hal yang tidak diinginkan mengakibat hasil yang buruk hingga berkurang menjadi 5 ton padi.

“Dan itu pun pemakaian pupuk yang tadinya hanya 6 sak sekarang bisa sampai 9 sak pupuk, tapi sebelum adanya PT JAS, hasil panan masih bagus, dan semenjak adanya PT JAS kondisi semakin parah,”kata Sugeng dengan tatapan sedih.

Dengan harapan agar pemerintah dan perusahaan dapat menghadirkan solusi sebagai langakah pencegahan agar tidak terjadi kesalahan yang sama.

“Untuk mencegah limbah masuk ke sawah kami sebagai petani, Kalau bisa menyewa orang supaya menjaga pintu air yang masuk ke persawahan, Biar tidak dapat kompensasi dari perusahaan asalkan sawah kami, tidak lagi terkena dampak limbah dari perusahaan,”tandasnya.(*)

Penulis: Zubair Salim Muin 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini