Hering Terbuka, Aliansi Gerakan Pemuda Wasile Selatan Bersama 2 Perusahaan Tambang di Haltim
Bacanesia.com,HALTIM-Hering terbuka pemuda dan warga Desa Tanure bersama Aliansi Gerakan Pemuda Wasile Selatan dengan pihak PT Arumba Jaya Perkasa (AJP) dan PT Sentra Berkat Mulia (SBM) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.
Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor AJP, Kecamatan Wasile Selatan, dengan sejumlah tuntutan yanh disampaikan oleh warga dan Aliansi Gerakan Pemuda Wasile Selatan, Kamis (6/11/2025).
Salah satu yang dibahas pada kesempatan itu adalah kedua pihak perusahaan diharapkan dapat memperhatikan tenaga kerja lokal, dan penggunaan jalan tani di Desa Tanure yang digunakan sebagai akses transportasi aktivitas perusahaan.
Demianos Aloo, sebagai perwakilan pemuda Desa Tanure, mengatakan pentingnya keterlibatan tenaga kerja lokal pada posisi strategis dalam perusahaan.
“Kami mengusulkan agar saudara Rio Rom dari Desa Tanure dapat dipercaya sebagai asisten HRD sesuai kapasitas pendidikannya,”katanya.
Kemudian diharapkan ada perwakilan pemuda Tanure yang bisa bekerja di bagian safety, kami berharap setiap desa lingkar tambang memiliki perwakilan eksternal, tujuan agar proses perekrutan tenaga kerja lebih terbuka dan terpantau.
Menanggapi penyampaian tersebut, Matius, sebagai PJO PT SBM menjelaskan bahwa pihak perusahaan menghargai seluruh aspirasi dan akan menindaklanjuti sesuai prosedur perusahaan dan regulasi yang berlaku.
Ia menyampaikan, posisi HRD adalah jabatan sensitif dan strategis di dalam struktur perusahaan sehingga perlu melalui pertimbangan manajemen dan kualifikasi tertentu.
“Untuk posisi HRD, kami akan mempertimbangkan ke manajemen karena itu jabatan penting,”ujarnya.
“Kami memahami keinginan masyarakat, namun keputusan tersebut memerlukan tahapan dan kualifikasi,”lanjutnya.
Terkait permintaan posisi safety, Matius menegaskan bahwa perusahaan terbuka bagi warga lokal yang memiliki kompetensi di bidang tersebut.
“Safety memiliki tanggung jawab besar dan diatur dalam regulasi Kementerian ESDM. Jika ada warga yang memiliki kualifikasi, kami siap memproses lamaran mereka,”terangnya.
Jika ingin belajar, perusahaan bisa memberikan pelatihan agar ke depan mereka bisa memenuhi syarat menjadi safety officer. Soal perwakilan eksternal di setiap desa, dirinya mengatakan bahwa masukan tersebut akan diteruskan ke manajemen untuk dipertimbangkan.
“Kami setuju bahwa mekanisme rekomendasi tenaga kerja perlu tertata agar peluang benar-benar diberikan kepada masyarakat lingkar tambang,”ucapnya.
Koordinator Aliansi Gerakan Pemuda Wasile Selatan, Tomas Pulu, menambahkan bahwa aspirasi yang disampaikan warga bertujuan agar tidak terjadi diskriminasi dalam perekrutan tenaga kerja lokal.
“Kami hanya ingin prosesnya transparan. Setiap desa lingkar tambang perlu ada yang mengawal berkas lamaran agar kesempatan kerja lebih adil, kami juga mendesak perusahaan segera melakukan sosialisasi AMDAL,”tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Muhibu Mandar, selaku Eksternal PT AJP, menjelaskan bahwa berdasarkan ketentuan terbaru dalam Undang-Undang Cipta Kerja, pembahasan AMDAL tidak lagi dilakukan di tingkat daerah melainkan menjadi kewenangan Kementerian ESDM dan Dinas Lingkungan Hidup
“Kami tetap berkomitmen melakukan sosialisasi Program Pemberdayaan Masyarakat atau CSR di tujuh desa lingkar tambang saat proses produksi dimulai,”jelasnya.
Muhibu mengatakan, pihak perusahaan selalu menjalin komunikasi baik dengan pemerintah desa dan warga, serta penggunaan jalan tani Desa Tanure.
“Penggunaan jalan tani oleh PT AJP bukan keputusan sepihak, melainkan hasil kesepakatan bersama antara perusahaan, pemerintah desa, warga, dan pemilik lahan yang dituangkan kedalam Berita Acara Kesepakatan,”tuturnya.
“Kesepakatan itu juga disertai komitmen perusahaan untuk memperbaiki jalan, menimbun rumah pastori, serta membangun lapangan sepak bola di Desa Tanure,”tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan